Jibril Dalam Alkitab
Apa saja nama malaikat dalam Alkitab?
Maria diangkat ke surga (Sumber: stpaulcenter.com)
Dogma mengenai Maria diangkat ke surga mengajarkan bahwa pada akhir hidupnya di bumi, Maria diangkat ke surga dengan tubuh dan jiwanya. Di sana, Maria duduk di sebelah kanan Putranya, sebagai Ratu Surga dan Bumi. Dasar ajaran ini berakar dalam Kitab Suci, khususnya dalam penglihatan misterius dan apokaliptik yang dialami oleh Yohanes yang dicatat dalam Wahyu 12.
Yang pertama dan paling penting, wanita dalam Wahyu 12 diidetifikasi sebagai Maria, seorang wanita yang “melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya” (Wahyu 12:5). Namun demikian, dalam Wahyu 12 juga menggunakan penggambaran bahwa wanita itu adalah Putri Sion, Ratu dari Mempelai Perempuan Israel, dan Bunda Gereja.
Dalam menyamakan wanita itu dengan Ratu Mempelai Perempuan Israel, digambarkan Yohanes yang menggemakan Maria dalam Kitab Nabi Yesaya, yang mengatakan bahwa Israel akan dirias seperti seorang Raru Mempelai Perempuan (Yesaya 60:19-20, 62:3-5). Mempelai perempuan Salomo dalam Kidung Agung juga dijelaskan dengan cara yang sama (Kidung Agung 6:10). Yohanes menekankan poin ini dengan memberi tahu kita bahwa wanita itu mengenakan mahkota dari dua belas bintang, yang menjadi simbol yang jelas sekali tentang dua belas suku Israel.
Namun, di sepanjang Kitab Wahyu, dua belas suku ini juga diakui sebagai tanda dari dua belas Rasul, yang mewakili Israel yang baru, yakni Gereja (Wahyu 7:4-8, 21:12-14). Maka, sama seperti Putri Sion adalah simbol dari umat pilihan Allah yakni Israel, wanita dalam Kitab Wahyu juga adalah simbol umat kepunyaan Allah yang baru, yaitu Gereja. Dalam bahasa yang serupa dengan Kitab Wahyu, Paulus menyebut Gereja “Yerusalem sorgawi … ialah ibu kita (Galatia 4:26).” Ia juga membicarakan Gereja sebagai Mempelai Kristus (Efesus 5:31-32). Demikian pula, Yohanes menyebut Gereja sebagai “Ibu” (2 Yohanes 1:5). Bagaimanapun juga, Perempuan dalam kitab Wahyu lebih dari sekadar simbol Gereja. Wanita itu juga ibu dari “keturunan” selain Anak tunggal laki-Laki yang dia lahirkan. Dan anak-anak itu dijelaskan dalam kitab Wahyu sebagai mereka yang percaya kepada Yesus.
Dalam Wahyu 12 kita melihat adanya pertempuran besar yang merupakan gambaran dramatis dari penggenapan janji Allah di Taman Eden. Ular itu menunggu di bawah perempuan itu, bersiap untuk menelan Anak dari perempuan itu. Kelahiran Anaknya menjadi kesempatan pertempuran habis-habisan. Selama pertempuran, wanita itu lari ke padang gurun, ke tempat yang disediakan Allah baginya. Kemudian, setelah kekalahan Iblis, Yohanes melihat wanita itu diberikan kedua sayap burung elang untuk terbang ke suatu tempat di padang gurun, di mana dia akan dipelihara Allah. Bahasa Yohanes mengingatkan kembali sabda Yesus kepada para Rasul-Nya dalam Yohanes 14:1-3. Bahasa mempersiapkan sebuah tempat juga sering digunakan dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan rancangan Allah yang sudah direncanakan bagi anak-anak-Nya (Matius 20:23, 25:34; 1 Petrus 1:5, 1 Korintus 2:9). Perkataan Yohanes juga mengungkapkan kepedulian Allah bagi Israel di padang belantara (Keluaran 19:4; Ulangan 1:31-33, 32:10-12, 8:2-3).
Gambaran yang dilukiskan dalam kitab Wahyu menyuguhkan garis besar alkitabiah untuk dogma Gereja tentang Maria Diangkat ke Surga. Maria adalah Putri Sion, wanita yang melahirkan Penyelamat dunia. Karena dia adalah Hawa yang Baru, dia dibebaskan dari bayang-bayang dosa dan konsekuensinya. Dan termasuk juga pemisahan roh dan tubuh dalam jangka panjang yang terjadi pada kita semua yang menantikan kebangkitan badan pada akhir zaman. Maria diangkat ke surga oleh Allah untuk ikut serta bersama Putranya di tempat yang sudah Ia sediakan baginya. Dan tempat itu sebagai Bunda Kristus sang Raja, Maria duduk di sisi kanan-Nya, mengenakan mahkota Bunda Ratu. Pengangkatan Maria terletak pada fakta bahwa setidaknya ada dua bayang-bayang tentang itu dalam Perjanjian Lama seperti yang terjadi dengan Henokh dan Elia.
Sumber: “Where Is Mary’s Assumption in the Bible?”
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mufti Mesir Dr Syauqi Alam memberi penjelasan soal mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran. Penyebutan ini ada dalam Alquran Surat An Nahl ayat 102.
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
"Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS An Nahl ayat 102)
Syauqi Alam, dalam tafsirnya atas ayat tersebut, menjelaskan, mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran adalah karena malaikat diciptakan Allah SWT yaitu dengan menciptakan ruh dari diri-Nya tanpa lahirnya orang tua dan anak.
Hal itu sama dengan Nabi Isa AS, putra Maryam, yang juga disebut ruh karena alasan yang sama.
"Ini merupakan suatu penghormatan dan pemuliaan baginya dari Allah SWT, serta derajatnya yang tinggi. Ini juga merupakan salah satu hal yang dengannya Allah menghidupkan agama, sebagaimana Dia menghidupkan tubuh dengan ruh," jelas Syauqi Alam.
Dia juga mengutip tafsir Imam ath-Thabari dalam Jami' Al Bayan, yang menyebutkan:
[وإنما سمى الله تعالى جبريل "روحًا" وأضافه إلى "القدس"؛ لأنه كان بتكوين الله له روحًا من عنده، من غير ولادة والد ولده، فسماه بذلك "روحًا"، وأضافه إلى "القدس" -و"القدس" هو الطهر- كما سمى عيسى ابن مريم "روحًا" لله من أجل تكوينه له روحًا من عنده من غير ولادة والد ولده] اهـ.
"Allah Yang Mahakuasa menyebut Jibril sebagai "Ruh" dan menambahkannya dengan "Al Quds" (Suci). Ini karena Allah sendiri yang menciptakan ruh untuk malaikat, tanpa lahirnya orang tua dan anak, maka disebutlah ruh dan menambahkannya kepada Al Quds (Suci), sama seperti Isa putra Maryam, karena Allah menciptakan langsung ruhnya tanpa lahirnya orang tua dan anak."
Baca juga: Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Saudara-Saudara Kita di Palestina
Adapun Imam al-Razi dalam Mafatih al-Ghayb menjelaskan, malaikat Jibril disebut Ruh Kudus karena pertama, untuk menunjukkan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Jibril dan penekanan atas kedudukannya yang tinggi di sisi Allah SWT.
Kedua, Jibril disebut Ruh Kudus karena ia menghidupkan agama sebagaimana tubuh yang dihidupan oleh ruh. Sebab, Jibril bertanggungjawab menurunkan wahyu kepada para nabi, dan para pengikut yang mukallaf pun hidup dalam agama yang dibawa nabi mereka.
Ketiga, karena Jibril memiliki kerohanian atau spiritualitas yang dominan, sebagaimana para malaikat lainnya. Namun, spiritualitas Jibril melebihi malaikat yang lain.
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat, dan Kami iringi kemudian daripadanya dengan beberapa orang Rasul, dan Kami berikan kepada Nabi Isa Ibni Maryam beberapa mukjizat serta Kami teguhkan kebenarannya dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Maka patutkah, tiap-tiap kali datang kepada kamu seorang Rasul membawa sesuatu (kebenaran) yang tidak disukai oleh hawa nafsu kamu, kamu (dengan) sombong takbur (menolaknya), sehingga sebahagian dari Rasul-rasul itu kamu dustakan, dan sebahagian yang lain pula kamu membunuhnya?
Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa memusuhi Jibril maka sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang beriman".
Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.
Rasul-rasul Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dengannya, dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka beberapa darjat kelebihan. Dan Kami berikan Nabi Isa ibni Maryam beberapa keterangan kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Dan sekiranya Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh Rasul mereka). Tetapi mereka bertelingkah, maka timbulah di antara mereka: orang yang beriman, dan orang yang kafir. Dan kalaulah Allah menghendaki tentulah mereka tidak berbunuh-bunuhan; tetapi Allah melakukan apa yang dikehendakiNya.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman: "Wahai Isa ibni Maryam! Kenanglah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkanmu dengan Ruhul-Qudus (Jibril), iaitu engkau dapat berkata-kata dengan manusia (semasa engkau masih kecil) dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarmu menulis membaca, dan hikmat pengetahuan, khasnya Kitab Taurat dan Kitab Injil; dan (ingatlah) ketika engkau jadikan dari tanah seperti bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau tiupkan padanya, lalu menjadilah ia seekor burung dengan izinku; dan (ingatlah ketika) engkau menyembuhkan orang buta dan orang sopak dengan izinku; dan (ingatlah) ketika engkau menghidupkan orang-orang yang mati dengan izinKu; dan (ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil daripada membunuhmu, ketika engkau datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat), lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: "Bahawa ini hanyalah sihir yang terang nyata"
Katakanlah (wahai Muhammad): Al-Quran itu diturunkan oleh Ruhul Qudus (Jibril) dari Tuhanmu dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, untuk meneguhkan iman orang-orang yang beriman, dan untuk menjadi hidayah petunjuk serta berita yang mengembirakan bagi orang-orang Islam.
Maka Maha Tinggilah Allah, yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Benar (pada segala-galanya). Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum selesai dibacakan oleh Jibril kepadamu, dan berdoalah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tambahilah ilmuku".
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.
wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat jibril) yang amat kuat gagah, -
Lalu Allah wahyukan kepada hambaNya (Muhammad, dengan perantaraan malaikat Jibril) apa yang telah diwahyukanNya.
Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi,
(Nabi Muhammad melihat jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) semasa " Sidratul Muntaha" itu diliputi oleh makhluk-makhluk dari alam-alam ghaib, yang tidak terhingga.
Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah yang sewajibnya), kerana sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara yang menyusahkan Nabi); dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana sesungguhnya Allah adalah Pembelanya; dan selain dari itu Jibril serta orang-orang yang soleh dari kalangan orang-orang yang beriman dan malaikat-malaikat - juga menjadi penolongnya.
Dan juga (satu misal perbandingan lagi, iaitu): Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa seorang perempuan) yang telah memelihara kehormatan dan kesuciannya (dari disentuh oleh lelaki; tetapi oleh sebab Kami telah takdirkan dia mendapat anak) maka Kami perintahkan Jibril meniup masuk ke dalam kandungan tubuhnya dari roh (ciptaan) Kami; dan (sekalipun Maryam itu hidup di antara kaum kafir) ia mengakui kebenaran Kalimah-kalimah Tuhannya serta Kitab-kitabNya; dan ia menjadi dari orang-orang yang tetap taat.
Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).
Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu;
(Tambahan pula) pada masa Jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata (memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.
Sebenarnya Al-Quran itu, sungguh-sungguh Kalamullah (yang disampaikan oleh Jibril) Utusan yang mulia,
Dan (Nabi Muhammad yakin bahawa yang disampaikan kepadanya ialah wahyu dari Tuhan, kerana) demi sesungguhnya! Nabi Muhammad telah mengenal dan melihat Jibril di kaki langit yang nyata.
Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut);
Rahasia Keutamaan Membaca Bismillah, Diselamatkan dari Malaikat Zabaniyah
Katakanlah:"Barang siapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkan (al-Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al Baqarah: 97)
Malaikat Jibril juga diberi tugas mengatur segala urusan.
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. (QS. Surat Al Qadr: 4)
Ibnu hatim dari Atho' bin Assaib mengatakan, pertama kali mahluk yang dihisab besok pada hari kiamat adalah malaikat Jibril alaihis salam karena dia adalah kepercayaan Allah untuk menyampaikan wahyu pada para rasul-Nya dan Jibril adalah yang pertama kali mengucapkan Subhana Robbiyal A'la.
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat utusan Allah untuk mengerjakan suatu urusan di bumi. Lantas apa tugas Malaikat Jibril?
Malaikat Jibril memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku 'Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat' yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.
Selain itu, menurut buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, Malaikat Jibril juga dikenal sebagai penghulu para malaikat. Sebab Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas Malaikat Jibril juga termaktub dalam firman Allah QS. Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman'. (QS. Al Baqarah: 97-98).
Tugas Malaikat Jibril tidak hanya menyampaikan wahyu kepada Rasul, tetapi juga mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Selain itu, masih melansir dari buku yang sama, Malaikat Jibril juga yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa A.S kepada ibunya, Maryam.
Malaikat Jibril merupakan satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam Al Quran, yaitu QS. At Tahrim ayat 4 dan ayat di atas, QS. Al Baqarah ayat 97-98.
Allah SWT pun menegaskan tentang Malaikat Jibril dalam Surat Asy Syuara ayat 193 dan Surat An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ
Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)." (QS. Asy Syuara: 193).
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. An Nahl: 102).
Itu tadi penjelasan singkat tentang Malaikat Jibril yang bertugas sebagai penyampai wahyu. Semoga bermanfaat!
%PDF-1.4 %°¸º• 3 0 obj <> endobj 5 0 obj <> stream xœ+ä2µ4Õ31Q0Ð30€&†zfHɹ\úž¹† .ù\�\ îW Î endstream endobj 7 0 obj 43 endobj 9 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF È È ÿÛ C 6# B/2'6NERQMELJVa|iV\u]JLl“mu€„‹Œ‹Th™£—‡¢|ˆ‹†ÿÛ C ?##?†YLY††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††ÿÀ "v" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? èoÖ�÷j ž÷ýhÿ v ¦!h¢Š )i)h ¢ŠJ Z)( ‚ؤ¦± Vo¹Ø{Uº£§ÿ ¬¥^¤0¢Š( ¢Š( ¢Š( ÅQ@”Q@Ñè)6¯ ü©h Ø¿Ý•û£ò¥¢€bÿ t~Tl_î�Ê–Š o–¿ÝyiýÑN¢€å§÷ERtS¨ ùIýÑIå'÷E>Š g”ŸÝ£ÉOJ} Ï%=)<„ô©( ü”ô£ÈJ’Š �ÈJ<„÷©( ü„÷£ÈOz’Š ‹ìëïIöuõ55Ù×ÔÑöuõ55ÙÇ©¤û7ûU=_ìÇÖ“ìçš³E *¬]˜€Þ”H÷úUœçÒÿ ëѨhCöz>ÎqÔTàRÓþÎ}Eg>¢§ÁÝžÔ¸ ¾Cc#Ú—ìíê*Í'4_ìíí@�ˆÏfŠ övö£Èoj³E U0¾:f�ç¥Z¢€*˜Ú�³¿µZ¢€±WÈAG�þŸZ¢�X«ä?¥KúUª(<‡ô£ÉJ·Eb¯’þ”yéV¨ ,Tò_Ò�)ÿ »Vè ,TòŸû´yOéVè¢áb§”ÿ Ý£Êlt5nŠ.*ymèi<¶ô5rŠÅ?-½ [z¹EbŸ–Þ†“ËoCWh¢áb–Ãèi|¶ô5rŠwö7¡£cz¹Eö7¡£aô5rŠ.)ì>†�§Ò®QEÂÅ=§Ò�‡ÐÕÊ(¸X§°ú6CW(¢áb§–Þ†“ËoCW(¤)ùg= /”ÃøM[¢‹…Š{ÐÑ°ú¹E;…Š{¡£aô«”Qp±Oaô4l>•rŠ.)í>†�‡ÐÕÊ)\,SØ} ¥\¢�ÂÅ-‡Ò—iô«”Qp±Om«˜£Ò•ÂÅ
Dosa Dalam Judi Dalam Alkitab
JAKARTA, iNews.id - Ada ribuan malaikat yang diciptakan Allah dan diberikan tugas masing-masing. Namun, hanya 10 nama malaikat yang wajib diketahui. Salah satunya malaikat Jibril.
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para rasul. Selain itu, malaikat ini juga memiliki tugas lainnya, berupa meniupkan roh pada setiap janin yang masih ada di dalam kandungan.
Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya dalam Islam
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar dan Nakir
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Katakanlah:"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS. Surat An Nahl: 102).